TIMES KEPAHIANG, SURABAYA – Pembelajaran berbasis proyek yang menghasilkan karya aplikatif tentu lebih efisien ketimbang hanya teori semata. Model pembelajaran ini juga salah satu upaya mempersiapkan para mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja yang makin kompetitif. Hal inilah yang disadari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Hal itu ditunjukkan melalui kegiatan pameran EKSPRESI 2025 (Eksplorasi Karya dan Seni Ilmu Komunikasi) yang dilakukan program studi ilmu komunikasi Unesa di Atrium GF, Trans Icon Mall Surabaya pada 11-12 Januari 2025.
Dr. Anam Miftahul Muda, Koordinator Program Studi menyebut, kegiatan ini menjadi wadah untuk memamerkan hasil karya mata kuliah Fotografi, Perencanaan Periklanan dan Desain Komunikasi Visual oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2023, sekaligus memperkenalkan hasil proyek Studi Independen oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2022.
“Perlu diketahui proyek ini adalah hasil karya mata kuliah di semester gasal. Saya berharap implementasi MBKM yang telah digeluti oleh Program Studi Ilmu Komunikasi dapat menjadi wujud nyata yang bermanfaat bagi industri,” ujar Dr. Anam.
Model perkuliahan yang menghasilkan karya aplikatif, menurutnya tak hanya menjadikan mahasiswa memiliki kemampuan tetapi juga keterampilan. Sehingga ini penting untuk menjembatani kesenjangan yang seringkali dikeluhkan oleh dunia kerja kepada kampus.
“Apalagi beberapa program ini bermitra dan mendapat supervisi langsung dari berbagai lembaga baik pemerintah maupun perusahaan. Jadi kami berharap pengalaman mereka selama ini akan bisa memberikan bekal bagi mereka untuk menghadapi persaingan kerja kelak”, terangnya.
Sementara itu, Dr. Wiwik Sri Utami, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik turut mengapresiasi karya yang dihasilkan oleh para mahasiswa.
Senada dengan Anam, menurutnya, mahasiswa telah memiliki keterampilan yang baik dalam mengimplementasikan teori selama menjalani masa perkuliahan, sehingga kecakapan tersebut dapat menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mempersiapkan karier di masa mendatang dan bersaing di kancah global.
“Ini adalah karya nyata dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Unesa. Saya sangat mengapresiasi dan berharap di masa yang akan datang, ada banyak karya yang lahir dari kreativitas mahasiswa. Saya melihat bahwa mahasiswa telah memiliki kompetensi abad ke-21 dan semuanya telah diimplementasikan melalui karya nyata mereka hari ini,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Vita Achmada, salah satu peserta, turut mendukung dan memberikan respons positif atas berlangsungnya pameran perdana EKSPRESI 2025 ini.
Ia mengungkapkan bahwa hasil proyek yang telah dipamerkan ini bukan akhir dari segalanya, justru tersirat dampak yang berkelanjutan bagi Program Studi Ilmu Komunikasi maupun bagi mitra di dunia industri.
“Setiap tahun harus ada agenda seperti ini karena kegiatan ini dapat menjadi media untuk memperkenalkan Ilmu Komunikasi sebagai seni yang dapat diekspresikan secara nyata kepada masyarakat luas. Meskipun masa pengerjaan proyek kami sudah selesai, tetapi dampak dari proyek ini masih terbawa sampai ke depannya,” pungkasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pembelajaran Berbasis Proyek, Wujud Kesiapan Unesa Bersaing di Dunia Industri
Pewarta | : Siti Nur Faizah |
Editor | : Ronny Wicaksono |