TIMES KEPAHIANG, PACITAN – Mahasiswa semester 1 PBSI STKIP PGRI Pacitan mengadakan seminar online bertema "Urgensi Ilmu Pendidikan di Era 4.0", Senin (6/1/2025).
Dua narasumber hadir dalam acara ini, yaitu Dr. Heny Sulistyowati, M.Hum. dari Universitas PGRI Jombang, dan Dr. Mukodi, M.S.I., dosen PBSI STKIP PGRI Pacitan.
"Ini adalah salah satu tugas mata kuliah saya, Pengantar Ilmu Pendidikan," ujar Dr. Mukodi saat membuka acara.
Ia menekankan pentingnya memahami pendidikan dalam konteks revolusi industri 4.0, terutama tantangan dan peluang yang muncul akibat perkembangan teknologi.
Menurut Mukodi, ilmu pendidikan hendaknya menjadi payung keilmuan (pedagogi). Selain itu, iImu pendidikan merupakan fondasi bagi semua disiplin ilmu lainnya.
"Dengan memahami prinsip-prinsip pendidikan, kita dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu individu mencapai potensi maksimalnya," tuturnya.
Sebelum berakhir, seminar online ini juga diisi dengan diskusi interaktif para mahasiswa dengan narasumber.
"Outputnya, mahasiswa STKIP PGRI Pacitan diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh untuk menjawab kebutuhan pendidikan di era digital," pungkas Mukodi.
Sementara itu, Dr. Heny, dalam pemaparannya, menjelaskan bahwa pendidikan era 4.0 tidak hanya soal transfer ilmu, tetapi juga membangun keterampilan berbasis teknologi.
"Pendidik harus mampu beradaptasi dengan teknologi untuk mempersiapkan generasi masa depan," tegasnya.
Kegiatan ini diikuti 182 peserta berbagai perguruan tinggi dari Jawa, maupun luar Jawa, seperti Universitas Airlangga, Universitas 'Aisyiyah Surakarta, Prodi Anafarma, Jurusan Anafarma, Poltekkes Kemenkes Surakarta dan Universitas Katholik Widya Mandala Surabaya.
Selain itu, hadir pula Institut Studi Islam Muhamadiyah Pacitan, Ma'had Aly Al-Tarmasi, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo dan Politeknik Katolik Mangunwijaya. Semua berpartisipasi melalui ZOOM meeting. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: PBSI STKIP PGRI Pacitan Gelar Seminar Online Bahas Pendidikan Era 4.0
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |