TIMES KEPAHIANG, MAGELANG – Upaya membangun sekolah peduli dan berbudaya lingkungan terus dilakukan berbagai satuan pendidikan. Salah satu program nasional yang mendorong hal tersebut adalah Adiwiyata.
Program dari Kementerian Lingkungan Hidup tersebut bertujuan menciptakan sekolah berwawasan lingkungan secara berjenjang. Mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, nasional, hingga predikat tertinggi, Adiwiyata Mandiri.
Semangat itulah yang melatarbelakangi kunjungan studi tiru SMP Negeri 1 Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, ke SMP Negeri 1 Borobudur, Kabupaten Magelang, Rabu (17/12/2025).
Kepala SMPN 1 Borobudur, Badrun Munir, S.Pd, M.Pd. (berpeci) saat mendampingi beberapa guru SMPN 1 Buluspesantren, mengamati lingkungan sekitar. (FOTO: Dok. SMPN 1 Borobudur For TIMES Indonesia)
Rombongan yang berjumlah sekitar 50 orang, disambut langsung oleh Kepala SMPN 1 Borobudur, Badrun Munir, beserta jajaran sekolah.
Kepala SMPN 1 Buluspesantren, Tri Nurhayati, menyampaikan apresiasi atas kesempatan belajar yang diberikan. Ia mengungkapkan bahwa, sekolahnya baru meraih Adiwiyata tingkat provinsi dan masih membutuhkan banyak pendampingan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas sambutan dan keterbukaan SMPN 1 Borobudur. Kami mohon bimbingan dan dukungan agar ke depan bisa meningkatkan capaian Adiwiyata,” ucapnya berharap.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama kunjungan terdapat kekurangan dalam sikap maupun tindakan. Dalam sambutannya, Badrun Munir menyatakan bahwa niat untuk belajar merupakan modal penting dalam pengembangan sekolah berwawasan lingkungan.
“Kami menyambut baik kedatangan rombongan SMPN 1 Buluspesantren. Semoga apa yang kami bagikan bisa memberi manfaat, meskipun tentu masih banyak keterbatasan,” tuturnya.
Badrun Munir menambahkan bahwa, menjaga lingkungan sekolah adalah tanggung jawab bersama seluruh warga sekolah.
SMP Negeri 1 Borobudur sendiri telah meraih Penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional 2025 dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, di Gedung Sasono Utomo, TMII, Jakarta, pada Kamis (11/12/2025).

Sementara itu, pemaparan program Adiwiyata disampaikan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Anik Widayati, yang saat itu berkesempatan mendampingi kepala sekolah menerima penghargaan Adiwiyata Mandiri.
Ia menjelaskan bahwa komponen penilaian Adiwiyata pada dasarnya sama, hanya berbeda pada capaian. Sekolah dengan ketercapaian sekitar 90 persen berpeluang lolos Adiwiyata Nasional, sementara capaian 98 persen dapat mengantarkan sekolah meraih Adiwiyata Mandiri dengan kewajiban memiliki dua sekolah binaan.
Saat ini, SMPN 1 Borobudur memiliki 2 sekolah binaan yaitu, SMPN 1 Ngluwar dan SMPN 1 Sawangan, yang masih berada pada tingkat Adiwiyata Kabupaten. Dalam diskusi yang berlangsung hangat, pihak SMPN 1 Borobudur juga berbagi praktik baik terkait pengelolaan kantin sehat.
“Kami membuat MoU dengan pengelola kantin agar tidak menjual makanan dan minuman berkemasan plastik,” jelas Anik.
Terkait inovasi unggulan, ia menekankan bahwa kesederhanaan justru menjadi kekuatan sekolah, yang pada semester genap tahun ini akan menerapkan program Rencana Aksi Nasional Wisata dalam proses belajar mengajarnya.
“Kami tidak merasa memiliki inovasi yang istimewa, hanya gerakan sederhana A POT, A Person One Tree atau satu orang satu pohon,” terang Anik menjawab pertanyaan dalam diskusi itu.
Berbagai karya inovatif turut diperkenalkan, mulai dari konservasi air melalui embung KIR, pemasangan lampu panel surya, LUSIKA (lubang sisa kantin), pembuatan eco enzyme, kompos cair dan kompos daun kering, hingga pembiasaan hijau harian.
Melalui kegiatan ini, diharapkan akan terjalin kerja sama, persaudaraan antarsekolah dan semakin banyak sekolah yang menyandang Adiwiyata mandiri. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Studi Tiru Adiwiyata, SMPN 1 Bulus Pesantren Kebumen Kunjungi SMPN 1 Borobudur Magelang
| Pewarta | : Hermanto |
| Editor | : Ronny Wicaksono |