TIMES KEPAHIANG, JAKARTA – Everton berhasil mengalahkan Manchester United 1-0 pada laga Premier League, Senin waktu setempat atau Selasa (25/11/2025) dini hari.
Kemenangan ini menghentikan tren positif tuan rumah, namun yang lebih menggemparkan adalah kartu merah yang diterima gelandang Everton, Idrissa Gueye, karena menampar rekan setimnya sendiri, Michael Keane.
Gol tunggal Everton dicetak Kiernan Dewsbury-Hall lewat tembakan spektakuler pada menit ke-29.
Setelah unggul, Everton terpaksa bertahan dengan 10 pemain hampir sepanjang laga. United mendominasi babak kedua, namun penampilan gemilang kiper Inggris, Jordan Pickford, membuat mereka tak mampu menembus gawang tim tamu.
“Mereka memang lebih baik, baik saat 11 pemain maupun 10 pemain,” kata pelatih Manchester United, Ruben Amorim.
“Sejak menit pertama intensitas kami tidak sama seperti biasanya. Mereka pantas menang. Ketika lawan tinggal 10 pemain, kami harusnya lebih menekan, fokus, dan bekerja lebih keras.”
Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi United sejak tumbang 3-1 dari Brentford hampir dua bulan lalu. Ini juga kali pertama dalam 47 laga Premier League, tim tamu mampu menang di Old Trafford meski bermain dengan 10 pemain.
Kartu Merah yang Dijamin Tak Akan Terlupakan
Insiden paling menghebohkan terjadi pada menit ke-13. Gueye terlihat marah karena Keane gagal menyambut umpannya di kotak penalti. Bruno Fernandes kemudian mendapat bola dan melepaskan tembakan melebar, tetapi Gueye tetap melabrak Keane.
Keane mendorong balik, dan Gueye membalas dengan menampar wajah bek Inggris tersebut. Wasit Tony Harrington langsung mengeluarkan kartu merah akibat tindakan kekerasan tersebut.
“Keputusan kartu merah kepada Gueye sudah dicek dan dikonfirmasi VAR — tindakan tersebut jelas merupakan pukulan ke wajah Keane,” tulis Premier League dalam pernyataan resmi.
Gueye menjadi pemain pertama dalam Premier League yang diusir karena bertengkar dengan rekan sendiri sejak Ricardo Fuller (Stoke City) pada 2008.
Dewsbury-Hall menyebut insiden itu sebagai “momen kehilangan kendali”, namun menilai yang terpenting adalah respons tim.
“Idrissa sudah meminta maaf kepada kami semua setelah pertandingan. Kami memilih untuk move on,” ujarnya. “Kami bisa saja runtuh dengan cepat setelah itu, tapi justru membuat kami tampil lebih solid.”
Gueye juga menyampaikan permintaan maaf kepada Keane, rekan setim, staf, suporter, dan klub. “Saya bertanggung jawab penuh atas reaksi saya. Apa yang terjadi tidak mencerminkan diri saya atau nilai-nilai yang saya pegang,” tulisnya di Instagram.
Gol Penentu dan Sejarah untuk Moyes
Everton mencetak gol kemenangan 16 menit setelah Gueye diusir. Dewsbury-Hall melepaskan tembakan keras dari jarak 18 meter yang tak mampu dijangkau kiper United. Meski setelah itu United menggempur habis-habisan dengan total 25 tembakan, Everton mampu bertahan hanya dengan tiga upaya serangan balik.
“Saya pasti tidur nyenyak malam ini. Saya sangat bersyukur kami meraih tiga poin,” ujar Dewsbury-Hall.
Kemenangan ini juga menjadi catatan bersejarah bagi pelatih David Moyes. Setelah 18 percobaan, akhirnya ia meraih kemenangan pertama sebagai pelatih tim tamu di Old Trafford pada ajang Premier League.
“Saya sangat bangga pada para pemain dan fans,” kata Moyes. “Dengan 10 pemain, kami menunjukkan ketahanan. United sedang dalam performa bagus, jadi ini bukan laga mudah. Pickford tampil bagus, dan para pemain berjuang luar biasa.” (*/apnews)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Everton Tundukkan Manchester United 1-0, Laga Diwarnai Kartu Merah Gegara Menampar Rekan Sendiri
| Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |