Berita

Cuaca Ekstrem, Satgas TNI AL Terpaksa Tunda Kepulangan Usai Distribusikan Bantuan Gempa Sulbar

Senin, 25 Januari 2021 - 21:09
Cuaca Ekstrem, Satgas TNI AL Terpaksa Tunda Kepulangan Usai Distribusikan Bantuan Gempa Sulbar Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) AS565 MBe saat akan mendarat di Kecamatan Ulumanda, Majene, untuk mendistribusikan logistik ke Masyarakat yang terdampak Bencana Alam Gempa Bumi. (Foto: Skuadron Udara 400 Wing Udara 2 Puspenerbal for Times Indonesia)

TIMES KEPAHIANG, MAMUJU – Akibat cuaca ekstrem dan berkabut, para personel pengawak Helikopter Anti Kapal Selam (AKS) AS565 MBe Panther dan beberapa personel Marinir terpaksa menginap di desa Pompenga Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) pada hari Jum'at tanggal 22 Januari 2021 lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wadan Satgas Penanggulangan Bencana Alam TNI AL Sulbar Letkol Marinir Gigih Catur Pramono, S.H., M.Tr. Opsla, usai melaksanakan aksi heroik saat mendistribusikan bantuan logistik ke masyarakat di salah satu desa yang sulit dijangkau di Kabupaten Majene, Sulbar.

Letkol Marinir Gigih menyampaikan bahwa seluruh personel TNI AL terpaksa harus menunda untuk kembali ke kabupaten Mamuju dikarenakan cuaca pada saat itu berkabut dan tidak memungkinkan untuk terbang dengan menggunakan helikopter.

Helikopter Anti Kapal Selam AS565 MBe 1

"Cuacanya saat itu berkabut sehingga pilot helikopter memutuskan untuk tidak terbang karena sangat berisiko terhadap keselamatan para personel TNI AL yang telah selesai mendistribusikan bantuan logistik di desa Pompenga, Majene," ujarnya, Minggu (24/01/2021).

"Karena terjebak kabut itulah akhirnya kami bersama masyarakat setempat mendirikan tenda seadanya di dekat helikopter sebagai tempat kami untuk menginap dan menunggu hingga cuaca baik untuk penerbangan kembali ke Kabupaten Mamuju," tambahnya.

Dansatgas Penanggulangan Bencana Alam TNI AL Sulbar Kolobel Marinir Y. Rudy Sulistyanto, S.E., menyampaikan bahwa untuk mencapai wilayah yang sulit dijangkau melalui jalur darat maka pihak TNI AL mengirimkan bantuan logistik lewat jalur udara dengan helikopter.

Hal tersebut dilakukan agar masyarakat yang berada di sana dapat diringankan bebannya usai bencana alam gempa yang terjadi pada hari Jum'at 15 Januari 2021 yang lalu.

Helikopter Anti Kapal Selam AS565 MBe 2

Akses lewat jalur darat menuju desa Pompenga terputus akibat terjadinya longsor saat bencana gempa melanda Sulbar. Pengiriman bantuan logistik harus ditempuh dengan jalur udara dengan menggunakan helikopter TNI AL sehingga proses pendistribusian bisa berlangsung dengan cepat sampai di masyarakat desa Pompenga.

"Saat akan kembali ke Kabupaten Mamuju, mengalami kendala yaitu cuaca ekstrem sehingga penerbangan ditunda," katanya. (*)

Pewarta : Adhitya Hendra
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Kepahiang just now

Welcome to TIMES Kepahiang

TIMES Kepahiang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.